ESSENSI SYAHADAT SEBAGAI POROS PEMERSATU

HmI sebagai organisasi himpunan keislaman merupakan roda gerak mahasiswa dalam menciptakan insan (manusia/mahasiswa) yang cerdas berahlak mulia, serta mengabdi kepada masyarakat. Kritis adalah sifat HmI, HmI memanfaatkan banyak sudut pandang keilmuan sebagai basis berfikir dan berporos pada islam tentunya, nilai dasar perjuangan sebagai ruh gerak HmI dalam bertindak mengamalkan ilmu demi kepentingan masyarakat.
            Namun di HmI pun banyak terdapat perbedaan dari segi mazhab, latar belakang studi ilmu, dan kepentingan-kepentingan lain, oleh karena itu HmI lebih banyak berbicara mengenai kesamaan pandangan daripada perbedaan, di materi NDP(Nilai Dasar Perjuangan) telah dibahas bahwa kalimat “La ila ha ilALLAH” tiada tuhan selain Allah, menjadi poros pemersatu alasan HmI itu bergerak.
            Penulis berfikir  kalimat syahadat menjadi kalimat yang wajib kita pahami essensi nya dan mengamalkannya, selain kita memahami tentunya perlu bagi kita untuk meresapi kalimat syahadat menjadi bagian dari hidup kita, karena pada kata “tiada tuhan selain Allah” itu saling terikat dan melengkapi secara essensi dengan kata”Muhammad rasul Allah” itu lah satu rangkaian kalimat syahadat secara lengkap yang harus kita amalkan.
            Kata “muhammad rasul Allah” menjadi pertanyaan besar, kenapa kita harus memahami dan mengamalkan “kata” tersebut lalu kenapa harus di sandingkan dengan kata “tiada tuhan selain Allah” sebagai ruh gerak HmI?, berikut jawaban dari penulis.
            Rasulullah saw adalah rahmat dan anugerah terbesar dari Allah kepada umat manusia khususnya kepada orang-orang yang beriman. Allah Swt berfirman yang artinya
            Sungguh Allah telah memberi anugerah kepada orang-orang yang beriman ketika Allah swt mengutus diantara mereka seorang rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan jiwa merek, dan mengajarkan kepada mereka al-kitab dan al-hikmah. Dan sesungguhnya sebelum kedatangan nabi itu, mereka benar-benar dalam kesesatan yang nyata (QS, Ali imran (3) : (164)
            Mengapa disebut anugerah bagi manusia? Karena secara kesuluruhan kehidupan Rasulullah Saw merupakan suri tauladan. Beliau memberi contoh nyata bagaimana seharusnya manusia hidup untuk meraih sukses di dunia dan diakhirat.
            Rasulullah saw adalah sosok manusia yang terbukti sukses. Beliau sukses sekaligus bahagia dan bahagia sekaligus sukses. Kesuksesan hidup Rasulullah Saw mencakup seluruh dimensi kehidupan manusia: sukses sebagai pribadi, sukses sebagai materi, sukses kehidupan sosial dan sukses kehidupan akhiratnya. Jika manusia ingin sukses dalam arti sesungguhnya, maka manusia tidak punya pilihan lain kecuali meladeni kehidupan Rasulullah Saw. Meneladani sikap, karakter dan keteguhan sikapnya dalam berdakwah.
            Kehidupan rasulullah Saw adalah The Perfect story. Karena walaupun kehidupan beliau terjadi 14 abad lalu, tapi tak pernah menjadi usang. Sebaliknya, justru selalu relavan dalam kehidupan kini dan masa depan karena beliau memberikan contoh nyata yang substantif dan aplikasi bukan aksesoris. Rasulullah Saw memberikan teladan modern yang langsung menusuk pada substansi kemanusiaan yang sangat dibutuhkan manusia modern saat ini yang hidup di zaman serba canggih.
            Luar biasa apa yang di tinggalkan oleh Rasulullah Saw, menjadi pelajaran yang istimewa baik dari ahlak maupun perjuangan, oleh karena itu perlunya kita untuk lebih jauh mengenali sosok pribadi luar biasa yakni muhammad Rasulullah Saw, selain hanya kita memahami esensi dari kalimat” tiada tuhan selain Allah”
            Itulah alasan kenapa islam membuat syahadat begitu istimewa, bukan hanya dari ucapan keislaman jika kita memahami dan meresapi makna dari kedua kata tersebut manfaatnya terasa begitu luar biasa bagi kehidupan kita, dan menjadi jalan keselamatan dunia dan akhirat. Kata “tiada tuhan selain Allah” menjadi ruh gerak HmI dan kata “muhamad rasul Allah” menjadikan referensi keteladanan kader HmI dalam berperilaku, jika digabungkan akan menjadikan HmI kuat secara gerakan maupun akhlak, menjadi entitas Syahadat sempurna, menjadi poros pemersatu yang takan pernah tergoyahkan. (Moch Rizky Febru – Ketua Umum Komisariat Psikologi)

            

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "ESSENSI SYAHADAT SEBAGAI POROS PEMERSATU"

Posting Komentar