APAKAH KEWAJIBAN SEORANG DOSEN UNISBA HANYA MENGAJAR ?


Mahasiswa adalah golongan generasi muda yang menuntut ilmu di perguruan tinggi dan mahasiswa mempunyai identitas diri. Indentitas diri mahasiswa terbangun oleh citra diri sebagai insan religius, insan dinamis, insan sosial dan insan mandiri. Dari identitas mahasiswa tersebut terpantul tanggung jawab keagamaan, intelektual, sosial kemasyarkatan dan tanggung jawab individual baik sebagai hamba Allah maupun sebagai warga bangsa dan Negara. Dari penjelasan di atas secara ekplisit dikatakankan, sebagai seorang mahasiswa sudah sepatutnya ia mempraktikan nilai nilai keislaman di setiap kehidupan sehari hari. Terlihat dari kampus yang berlabelkan Islam. Yang dimaksud dengan kampus islami adalah kampus yang menerapkan nilai – nilai ke-Islaman, baik dari segi pendidikan, perilaku insan kampus maupun lingkungan kampus. Hal ini tercermin dari paradigma dan perilaku manusia kampus itu sendiri dalam kehidupan sehari – hari. Disamping itu, UNISBA yang memiliki misi yaitu menghasilkan lulusan yang berpotensi menjadi Mujahid (Pejuang), Mujtahid (Pemikir) dan Mujaddid (Pembaharu). Kita patut bangga dengan Perguruan Tinggi yang berlabelkan Islam ini dan semakin banyaknya pengembangan yang dilakukan oleh pihak kampus. Baik itu dari segi pelayanan, akademik ataupun kuantitas mahasiswa.

Namun yang menjadi pertanyaan mendasar adalah apakah kita sudah merasa cukup dengan pengembangan kuantitas kampus yang semakin banyak, tanpa di imbangi dengan kualitas atau nilai - nilai ke-Islaman? Apakah indikator kemajuan UNISBA dilihat dari ramainya mahasiswa, baiknya pelayanan, fasilitas yang lengkap, banyaknya mahasiswa berprestasi dari segi akademik ataupun non-akademik. Tanpa ada indikator moral yang baik?. Tulisan ini hanya mengkritisi kondisi kampus yang memakai label islam ini. Sangat ironis, pemandangan yang tidak islami, mulai dari pakaian, penampilan, pergaulan, kebersihan, sepinya masjid pada saat melakukan sholat dan kurangnya pengamalan ilmu ke-Islaman. Seakan tidak percaya bahwa ini “kampus Islam”, terlebih para mahasiswa dan dosennya beragama Islam.
Potret kampus yang berlabelkan islam ini, tidak jarang kita melihat mahasiswa yang mengaku dirinya muslim tapi dalam berpakaian tidak sesuai dengan syariat. Cara mereka berpakaian tidak beda dengan pakaian non Muslim. Sudah menjadi rahasia umum, pergaulan bebas telah merambah ke dalam kampus. Di persimpangan jalan, kantin, tempat parkir, taman menjadi tempat berpacaran dan khalwat. Tidak sedikit kasus mesum (zina) terjadi. Bahkan mereka tidak merasa malu dan takut ketika berboncengan dan bermersaan dengan lawan jenis yang bukan muhrimnya baik di dalam kampus ataupun diluar. Inilah kondisi yang kita alami di kampus yang berlabelkan Islam. Rasanya menjadi sebuah khayalan mengharapkan mahasiswa  dari kampus ini melahirkan mahasiswa yang Mujahid, Mujtahid ataupun Mujaddid. Yang justru sebaliknya mahasiswa yang menuntut ilmu di perguruan tinggi Islam ini melahirkan pelanggar aturan - aturan agama Islam.
Oleh sebab itu, salah satu yang berperan penting dalam pembentukan pola pikir atau tingkah laku mahasiswa adalah dosen dan lingkungan. Memang, semuanya akan tergantung pada masing masing individu mahasiswa. akan tetapi, peran dosenlah yang sangat penting untuk memberikan  sumbangsih mereka dalam mengembangkan jiwa ke-Islaman yang kaffah. mereka yang secara langsung ataupun tidak langsung bertatap muka dengan mahasiswa. setidaknya, disamping kewajiban sebagai pengajar, ada sebuah ladang amal untuk membangun jiwa ke-Islaman di setiap diri mahasiswa. Saya pikir dosen adalah sebuah cerminan mahasiswa. Ketika dosen melakukan hal yang salah atau bertolakbelakang dengan apa yang dilakukan mahasiswa yang mereka anggap benar,  contoh yang sederhana yaitu telat masuk kuliah atau memindahkan kuliah tanpa melihat kondisi mahasiswa yang harus mengikuti mata kuliah yang lainnya. kemudian jika mahasiswa melakukan hal demikian, maka hal tersebut akan dianggap biasa dan bukan suatu kesalahan yang sangat merugikan. Kita tidak bisa menyalahkan kondisi mahasiswa ketika mereka melakukan suatu kesalahan yang dilarang oleh agama Islam. Dikarenakan selain peran dosen, lingkungan kampus sangat berpengaruh dalam pembentukan perilaku mahasiswa. Seharusnya pihak kampus melakukan kegiatan – kegiatan ke-Islaman yang sangat intens. khusus sasaranya adalah mahasiswa secara menyeluruh untuk membuat suatu lingkungan yang sangat Islami. Dalam mendalami ilmu agama kita tidak bisa melakukannya hanya dalam seminggu saja. Dalam hadits pun seorang muslim wajib menuntut ilmu dari mulai ia lahir sampai ia meninggal. Dan ketika jiwa keruhanian dalam diri mahasiswa tidak di isi dengan nilai - nilai ke-Islaman. Maka jiwa mereka akan sangat kering dan akan terbentuk karakter yang jauh dari Allah SWT. Maka hal yang sangat memungkinkan untuk merubah perilaku mahasiswa itu ketika mereka ada dalam kelas. Disanalah peran seluruh dosen sangat dibutuhkan, untuk memberikan nilai – nilai ke-Islaman disetiap waktu luang dari pelajaran. Tidak hanya itu saja, pihak kampus harus memberikan arahan kepada setiap civitas akademika UNISBA untuk berprilaku yang Islami. Ketika suatu lingkungan Islami terbentuk, maka secara otomatis mahasiswa akan mengikuti perbuatan yang dilakukan oleh lingkungan tersebut. Dan kita sangat mendambakan kampus UNISBA ini menjadi kampus yang sangat Islami. Mengingat label islam yang dicantumkan kepada kampus kita ini. Kita bisa melihat kampus di luar negeri yang menerapkan nilai – nilai ke-Islaman. Contohnya Universitas Islam Madinah yang mana pihak kampus mewajibkan mahasiswa dan seluruh civitas akademiknya untuk memberhentikan aktifitas – aktifitas pada saat adzan berkumandang dan mewajibkan untuk shalat secara berjamaah. Akhlaq – akhlaq dosen yang mulia menjadi contoh mahasiswanya. Janganlah menganggap, barometer kehidupan beragama Islam di lingkungan kampus ini hanya dilihat dari jumlah tempat ibadah, jumlah orang yang pergi ke tempat ibadah tersebut ataupun kegiatan – kegiatan keagamaan yang lainya. Tanpa melihat aspek pembinaan kepada mahasiswa supaya menjadi mahasiswa yang berakhlaq mulia.
Univeritas Islam Bandung harus memantaskan diri sesuai dengan tujuan para pendiri dan visi misi UNISBA itu sendiri. Pihak kampus harus membuat sebuah aturan yang sangat diwajibkan untuk civitas akademika dalam menerapkan nilai – nilai Ke-Islaman. Memang suatu perbuahan tidak bisa secara langsung akan berubah. Akan tetapi, sebuah pergerakan yang sangat intens dan progresif mengenai penerapan nilai – nilai ke-Islaman ini harus dilakukan baik itu dari kalangan mahasiswa atau elemen elemen kampus yang lainnya. Saya rasa pergerakan dalam menerapkan nilai – nilai ke-Islaman yang dilakukan dari pihak kampus ataupun dosen masih sangat kurang dan kurang efektif. Terlihat masih banyak mahasiswa dan lingkungan yang sangat tidak islami. Ini adalah sebuah masalah yang harus kita perhatikan dan benahi bersama – sama.
Semoga dengan tulisan ini kita selalu ingin menerapkan nilai – nilai ke-Islaman dalam kampus tercinta kita. Bagi mahasiswa yang cinta kebenaran dan lingkungan islam. Yakinkan dengan Iman, Usahakan dengan Ilmu, Sampaikan dengan Amal. Yakin Usaha Sampai.
Wallahu a’lam bi shawab
Wassalamu ‘Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Sumber : 
http://suaramahasiswa.info/epaper/skenario-pentas-penatar/

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "APAKAH KEWAJIBAN SEORANG DOSEN UNISBA HANYA MENGAJAR ?"

Posting Komentar